8/20/2009

A letter to artist



She had nice voice...

Beberapa saat yang lalu, sebuah acara di rancang manis untuk melepas seorang seniman berkelana untuk melebarkan sayap, bejuang dengan narasi otaknya dan kami..
Kami disini ingin dia berjalan tanpa tersandung, mengingat indahnya gemerlap malam dengan suasana manis yang sering tercecer, terkadang kehadiran yang dia persembahakan terlupakan oleh suara gitar kosong...

Hingga kami merasa dengan dia yang berkelana akan membuat senyap...tanpa ada puisi-puisi malam yang dia haturkan buat sahabatnya..
Nun jauh ... dalam epilogi otak, sebuah episode-episode manis ingin dihidupkan kala dia bersiap pergi... terhantar dengan senyuman, tangis bahagia ini untuk dirinya..

Hancur..

Kacau..

Bubar...

Hanya terlupa, terkesan sebuah kertas yang tak bertinta...
Salahkan mereka yang beradu dengan janji ijab-kabul haram... tapi setelahnya, maafkanlah...karena kami adalah manusia tak sempurna..

Kawan, ingatlah pelantun suara itu manis, walau tempatnya tak beristana.. memiliki kesempatan untuk melihatnya, walau terbuang oleh aromatik kebersamaan yang terkadang tidak adil. jangan pernah terhina oleh jambur dan jendela, kami akan selalu mendengar kabarmu dari semilir walet yang bermain di lantai samudra..

Benyanyi, bersenandung riang, bawalah alam duniamu dalam kemandirian... raihlah! bawalah nama besarmu nun didepan kepada kami, walau kau lupa, kami disini, ngayogyakarto akan selalu mendukungmu, setanjam tombak dan semanis bunga mawar.
Sebagai doa dari kami untuku... "..kami menantang kebesaranmu di kemudian siang, dan berbangga di rembulan penuh.."

Sebuah lagu untukmu ......


a