11/11/2009

Supermarket


Invasi supermarket terhadap kehidupan manusia (baca : masyarakat) sangat cepat, hal ini menjadi sebuah ancaman paling mengerikan terhadap keberadaan pasar tradisional, mengapa? supermarket atau minimarket umumnya dimiliki oleh pemodal besar, sedangkan pasar tradisional dimiliki rakyat biasa, secara filosofi, kerajaan besar pasti akan menang dalam penjajahan kerajaan kecil, hal ini juga berlaku terhadap kondisi perekonomian rakyat biasa.

Di dalam tulisan ini, bukan berarti antipati terhadap keberadaan supermarket atau sejenisnya, namun terlebih pada kebijakan buffer pemerintah terhadap keberadaan pasar tradisional, saat ini, dimana saja kita bisa dengan mudah menemukan minimarket, disetiap jalan pasti ada..sedangkan pasar tradisional umumnya hanya di temui ditempat-tempat tertentu saja, sangat tidak adil..!. Terlebih lagi, pemilik franchise-franchise itu umumnya bukan dimiliki oleh orang indonesia, contoh besar adalah carrefour..!!!

Tak ada yang salah dalam hal supermarket, namun menurutku akan menjadi tidak adil ketika keuntungan dari penjualan tersebut malah dinikmati oleh "orang luar", terlebih lagi ketika kondisi ini malah mengalahkan pasar-pasar tradisional yang merupakan milik inlander..! Idealnya, keberadaan supermarket ini dibatasi sedemikian ketat, hingga pasar-pasar tradisional dapat berkembang labih maju, kedua, pemerintah wajib memberikan supervisi terhadap pasar-pasar tradisional hingga menjadi lebih modern untuk menantang keberadaan supermarket. Ketiga, pasar-pasar tradisional sendiri harus merubah dirinya untuk menjadi pasar modern hingga lebih memikat untuk dibeli, terakhir, kita masyarakat hendaknya lebih memainkan peran dalam menikmatinya, dalam arti lebih mendukung kemandirian pasar-pasar tradisional ini.

India, dalam sctv memiliki langkah bagus dalam menarik konsumen, mereka menciptakan terobosan baru dalam hal memodernkan pasar, yaitu dengan membuat supermarket yang mobile mendekati konsumen. Bila kita adopsi ide ini, dengan membentuk supermarket mobile yang menjangkau daerah-daerah terpencil kita, dengan catatan pemilik modal adalah inlander!, bisa dibayangkan berapa perputaran uang dan modal yang bisa kita capai. insaallah.


P/S : Gambar dan ide diculik dari Liputan 6 SCTV