8/18/2011

17 Agustus 2011


Sebelumnya.... " Dirgahayu Indonesia yang ke 66, semoga cepat bebas korupsi " ....hahaha...itu adalah doa dari anak negeri yang terpelosok ini untuk menyemangati Indonesia yang makin tua namun masih abg sifatnya...!
Nah.. Selasa kemaren, ada surat undangan ke kantor, intinya untuk diminta mengadiri upacara bendera 17 Agustus di depan kantor Pemerintah Daerah di tempatku...haha, kontan langsung ada rasa males, soalnya pas puasa...apelnya dimulai jam 9.30, panas...laper.... godaan umum kalau lagi puasa.
Namun... karena ada dua alasan yang mendasar, Pertama : Diperintahkan untuk menghadiri dan yang Kedua adalah tanggung jawab moral terhadap Bangsa.

Kalau alasan pertama... mungkin masih bisa menghindar... sedikit alasan klasik namun manis, beres deh..bisa tidur di rumah atau melakukan aktivitas males biasa.....nonton tv, tapi kalau sudah alasan kedua.. nah ini yang susah, soalnya menyangkut moral terhadap bangsa... elite jakarta, mungkin masih dikit moralnya terhadap bangsa ini.

----------

Pas pada saat upacara, bertiga dengan Hariyanto dan Fauzi berdiskusi tentang ikon ikan lambang kabupaten, haha.... setelah sekian lama dan begitu banyak masalah bangsa dan negara sebagai bahan ngerumpi, baru kali ini kami membahas masalah kecil namun lucu. Kecil karena hanya sebuah ikon daerah bukan masalah genting dalam negara ini, lucu karena ikon itu adalah sebuah ikan, ikan yang hampir tiap hari dikonsumsi oleh masyarakat daerah kami.


Fauzi dan Harianto

Ada dua versi, pertama dari versi haryanto : ikan jenis hiu tepatnya Martil, fauzi : ikan jenis di iklan indosiar, moncong panjang. Permasalahan adalah pada moncong panjangnya, jenis baracuda, marlin atau jenis tuna semua moncong pada panjang. Akhirnya diskusi kami tunda karena harus mengambil sikap penghormatan umum terhadap bendera merah putih yang dinaikan ke tiangnya.
Gagah memang merah putih, jadi inget lagunya cokleat-bendera....

Reff :
merah putih teruslah kau berkibar
di ujung tiang tertinggi di indonesiaku ini
merah putih teruslah kau berkibar
di ujung tiang tertinggi di indonesiaku ini
merah putih teruslah kau berkibar
ku akan selalu menjagamu....

------

Tidak khidmat..! itu kesan orang terhadap kami, kaula muda penerus bangsa... calon penerus bangsa...., mungkin ada alasan terhadap itu, Indonesia sekarang terlalu abg terhadap masalahnya, abg dalam artian adalah para legislatif, eksekutif dan yudikatif yang terlalu aneh dalam mengurus rumah tangga indonesia.

Tua adalah contoh bagi muda,.....

Kalau kita ibaratkan Pusat adalah tua, dan Daerah adalah muda... bayangkan, yang dicontohkan oleh yang tua dan apa yang ditiru oleh yang muda. Yang berbeda adalah motif dan jenis tapi esensinya sama, korupsi, hukum, dan moral. Mungkin inilah dasar pemikiran pada saat menginjakan kaki di medan upacara 17 Agustus, Rabu kemaren, dengan simpel langsung berdoa dalam hati...tulus lagi... “ Dirgahayu Indonesia yang ke 66, semoga cepat bebas korupsi ”, tapi mungkin perlu di tambah ‘ semoga cepat bermoral , bermartabat serta adil dalam penegakan hukum....amien ’

Seperti lagu coklat –bendera : Biar saja ku tak seindah matahari, Tak setegar batu karang, Tak seharum bunga mawar dan Tak seelok langit sore.....
tapi kita harus selalu punya harapan untuk merah putih....

Dirgahayu Indonesiaku, semoga cepat menjadi dewasa.....

P/S :
1. Akhirnya setelah melalui Wikipedia, diidentifikasi jenis ikan tersebut adalah Todak (Xiphias gladius)...lengkapnya di sini, fotonya di culik dari sini.
2.