10/07/2009

James Bond : Indonesian...??


Oktober, tanggal 1 itu, saat sinar mentari belum muncul.. aku berkeliling samsudin noor, sekedar melepas lelah duduk sembari chek in dan minta boarding pass, membunuh waktu dengan secangkir teh dan pop-mie untuk menjinakan perut. Ada pemandangan khas, diseberang meja terlihat tiga orang berbicara mengenai kriminal yang terjadi, entah dimana namun diskusi itu khusuk sekali. Perawakan dari ketiga orang itu ideal, tinggi-kekar-cepak, intuisi langsung jalan, mesti mereka penegak hukum indonesia.. !.
------
Pagi ini, koran kompas di halaman pertama, menyelipkan sebuah berita, simple namun bagiku ini sangat membanggakan sekaligus aneh bin ajaib... apa hal? tajuknya sih menggoda tawa : " sekolah tinggi 'james bond' di sentul"... hah ??!!, double 0 seven punya sekolah di indonesia?. Ternyata, jumat kemaren adalah wisuda pertama dari sekolah tinggi intelegen negara, ada sekitar 30 orang lebih yang di pindahkan tali toganya. Berdiri tahun 2004, berlokasi di daerah sentul dengan dua konsentrasi utama : agent and analyst!. Sedikit menerawang ke film-film spionase asing.., sekelebat agent, pasti tokoh idolaku pierce brosnan dalam golden eye, tomorrow never dies, atau sekelas tom cruisenya mission impossible.

Jadi, diprediksi oleh para pakar, dalam 10-15 tahun kemudian, mungkin salah satu dari mereka akan menjadi bigbossnya BIN..!!, sejenis direktur CIA dong. Ada yang menarik dari statement : ”Jika berhasil (menjalankan tugas) tidak dipuji. Jika gagal dicaci maki. Jika hilang tidak akan dicari. Dan jika mati tidak ada yang mengakui.”.., kalu dilihat dari kata itu, dan kenyataan yang sering terjadi, sungguh menyedihkan nasip para agent, tak pernah ada pengakuan dari negera terhadap jasa mereka. Namun, kalau wisudawan STIN ini menjadi agent nantinya, pertanyaanya adalah.... ketahuan ngk yaks...??.

Ada beberapa alasan yang bisa mendasari hal tersebut diatas, pertama. Mestinya, institusi penghasil intelligent itu tertutup, dalam artian rahasia!!, hanya negara yang tahu. Bukan malah menjadi tajuk headline koran. Kalau akabri, wajar harus di gembar-gemborkan, karena itu adalah kebanggan negara.. dimana ekuevalensi besarnya jumlah dan kapabilitas tentara yang dihasilkan berbanding lurus dengan pengakuan negara asing. Nah, kalau spionase di gegapgempitakan, apa yang terjadi dengan misi mereka kedepan..??.

Kedua, Inagurasi wisudanya mestinya juga jangan terekspose, mulai dari awal hingga berjalan nantinya.. sekarang, kita bisa mengerti, bahwa tahun 2009 ada 30 orang yang menjadi spionase. Misalkan, salah satu dari mereka menjalankan misi di malaysia atau australia, trus dicurigai,, kan tinggal di recheck ke daftar alumni STIN, nah apa jadinya kredibilitas Indonesia.??. Bisa-bisa dibilang spionase kacangan lagih, mirip kayak intel-intel aparat di kampung dong, baju kaos, rambut panjang, badan kekar, tapi ceritanya tentang kasus-kasus kriminal yang terjadi di lokasinya.

Berkaca dari film Andy lau - Internal Affairs, dimana dalam film tersebut, tak ada sedikitpun perayaan terhadap agent-agent dari masing-masing pihak, baik triad maupun kepolisian,semua serba rahasia dari semenjak awalnya, tak ada yang tahu dan bahkan menduga, kecuali bigboss masing-masing. Sekarang, kalau kita crosscheck dengan beberapa asumsi di atas, masih sangksi BIN bisa bersaing dengan Mossad, M16, atau dedengkot spionase dunia CIA dan FSB.

Walaupun sejatinya masih ada yang kurang dari kebijakan STIN dan negara, mengenai pendidikina spionase, namun saya pribadi tetap memberikan apresiasi tinggi kepada mereka, karena mereka berani teken kontrak mati terhadap negara tanpa jasa. Indonesia sekarang serius dalam menciptakan profesionalisme aparatnya, pioneer negara untuk segala urusan domestic dan foreign.

P/S :
1. Adopted story and Modified pic from Kompas Headline.

0 comments: